Melalui catatan ini saya akan menuliskan tutorial bagaimana membuat ceph block device di dalam ceph cluster. Apa itu Ceph Block Device? Ceph Block Device adalah salah satu layanan yang disediakan ceph cluster selain Ceph File System. Perbedaan dari Ceph File System dengan Block Device seperti apa?
Perbedaannya adalah ketika kita menggunakan layanan Ceph File System kita akan mengakses layanan ceph cluster dalam bentuk file system (atau folder) yang di mount ke dalam system kita, sedangkan block device lebih mirip harddisk/flashdisk (yang sudah disediakan ceph cluster) untuk di mount di dalam system kita sebagai client. Jadi kita nanti akan membuat block yang kapasitasnya sudah ditentukan terlebih dahulu (di dalam ceph cluster) yang kemudian dipetakan sebagai device ke dalam komputer client.
Berbeda dengan Ceph File System, layanan Ceph Block Device tidak memerlukan Metadata Server seperti layanan Ceph File System. Begitu juga jumlah pool yang digunakan cukup satu saja minimal, tidak seperti ceph file system yang membutuhkan minimal 2 pool (1 pool sebagai data, dan satu pool sebagai metadata).
Ceph Block Device ini juga menggunakan antarmuka kernel module dan atau library rados block device (librbd) untuk mengaksesnya:
Langsung saja saya akan menjelaskan langkah-langkah bagaimana mengaktifkan layanan ceph block device. Pertama tentu saja saya akan menerangkan lingkungan pengembangan pada ceph cluster yang saya gunakan:
- server1 : mon (standby), mgr(standby), osd (active), mgr (standby)
- server2 : mon (standby), mgr(active), osd (active), mgr (active)
- server6 : mon (active), mgr(standby), osd (active), mgr (standby)
untuk server yang saya gunakan untuk mengelola ceph cluster adalah server yang di dalamnya terinstall aplikasi cephadm yaitu server1. Jadi untuk membuat RBD saya harus login dulu ke server1, kemudian menjalankan perintah:
setelah itu saya akan masuk ke dalam shell cephadm di dalam server1 seperti yang terlihat di dalam gambar di bawah ini:
langkah selanjutnya saya harus membuat pool yang nanti akan saya gunakan untuk menampung block device yang akan saya buat. Perintah untuk membuat pool saya cukup menjalankan perintah:
hasilnya adalah seperti ini:
setelah berhasil membuat pool untuk rbd, langkah berikutnya adalah menginisialisasi block device ke pool yang kita buat tadi dengan perintah:
setelah itu saya akan buat block device dengan besaran 8GB bernama rbd-block-device dari rbdpool tersebut dengan perintah:
apakah saya bisa membuat lebih dari satu block device di dalam pool? tentu saja bisa, tinggal ulangi saja perintah diatas lalu sesuaikan kebutuhan besaran kapasitas yang mau dibuat dan ubah nama rbd-blok-device ke nama yang berbeda.
Berikut ini hasil pembuatan block device bernama rbd-block-device di dalam pool rbdpool jika dilihat lewat ceph dashboard:
jika saya buat block device baru sebesar 16GB dengan nama rbd-block-device-2 di dalam pool yang sama maka saya cukup menjalankan perintah:
berikut ini hasilnya jika dilihat lewat ceph-dashboard:
Bagaimana? Mudah bukan mengaktifkan layanan rados block device, untuk catatan berikutnya akan saya tuliskan bagaimana cara mengakses layanan rados block device dari komputer klien, sampai jumpa lagi ya, apabila ada pertanyaan anda bisa menuliskannya di kolom komentar.
Comments